PM Palestina Bertemu Anggota Parlemen AS di Ramallah

Ramallah, MINA – Dalam pertemuan dengan delegasi di Ramallah, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada Rabu (10/11) memperingatkan, Israel menjerumuskan seluruh wilayah ke dalam situasi berbahaya lebih lanjut.

Ia mengatakan, Israel secara sistematis menghancurkan solusi dua negara dengan kampanye penyelesaian kolonialnya, dan menjerumuskan kawasan itu ke dalam situasi berbahaya dengan pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung, WAFA melaporkan.

Dia menjelaskan kepada delegasi yang dipimpin oleh Senator Chris Coons, Ketua Subkomite Alokasi Senat untuk Operasi Negara dan Luar Negeri, tentang prospek proses perdamaian yang telah lama terhambat dan hubungan bilateral dengan AS.

Dia menekankan perlunya pemerintah AS untuk memenuhi janji pemilihannya, terutama adalah membuka kembali Konsulat AS di Yerusalem, yang berfungsi sebagai andalan hubungan bilateral Palestina-AS.

Perdana Menteri juga mengecam keputusan otoritas pendudukan Israel yang menyatakan enam organisasi masyarakat sipil dan hak asasi manusia Palestina terkemuka sebagai “organisasi teroris”. Organisasi-organisasi tersebut mengadvokasi hak asasi manusia Palestina di tingkat lokal dan internasional, memberikan layanan dan dukungan kepada perempuan, anak-anak, petani, serta tahanan, dan secara kolektif mendukung ribuan warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan.

“Organisasi-organisasi ini melayani masyarakat Palestina, beroperasi dalam hukum Palestina, dan merupakan bagian penting dari lanskap kelembagaan Palestina. Oleh karena itu, setiap pelanggaran terhadap mereka ditolak,” katanya.

Shtayyeh meminta Kongres AS  menekan Israel untuk menghormati semua perjanjian yang ditandatangani, yang berfungsi sebagai kunci untuk setiap jalur politik di masa depan, dan memungkinkan kepemimpinan Palestina untuk mengadakan pemilihan di semua wilayah pendudukan, termasuk Yerusalem.

Dia menggambarkan kecaman pemerintah AS terhadap pembangunan pemukiman kolonial Israel sebagai “langkah ke arah yang benar” dan mendesak untuk menerjemahkan kecaman tersebut menjadi tindakan nyata dan pencegahan terhadap melestarikan solusi dua negara.

Shtayyeh juga meminta Kongres AS mendorong amandemen undang-undang dan peraturan yang menargetkan Negara Palestina (Otoritas Palestina) dan Organisasi Pembebasan Palestina serta menghubungkannya dengan terorisme dan untuk pengembangan hubungan bilateral yang tidak berpusat di sekitar Israel. (T/R7/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.