Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Palestina Desak Inggris Selidiki Pelanggaran Kemanusiaan di Penjara Israel

Nur Hadis - Jumat, 16 Februari 2024 - 14:35 WIB

Jumat, 16 Februari 2024 - 14:35 WIB

12 Views

Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, pada Kamis (15/2) meminta Inggris untuk menyelidiki kondisi dan metode introgasi merendahkan yang dihadapi oleh tahanan Palestina di penjara pendudukan Israel, khususnya mereka yang ditahan selama invasi yang sedang berlangsung di jalur Gaza.

Dikutip dari Wafa, Jum’at, (16/2), Shtayyeh juga mendesak penyelidikan atas kejahatan perang dan kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem.

Seruan itu disampaikannya saat bertemu dengan Jaksa Agung Inggris, Victoria Prentis, di kantornya di Ramallah, disaksikan Konsul Jenderal Inggris di Yerusalem, Diane Corner.

Perdana Menteri Shtayyeh menekankan, menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza merupakan kejahatan perang yang memerlukan penyelidikan. Dia juga menyoroti pemadaman listrik dan air yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sebagai masalah kemanusiaan yang memerlukan perhatian.

Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel

Shtayyeh lebih lanjut meminta Inggris untuk mengambil tindakan terhadap penjajah Israel yang berkewarganegaraan ganda, serta mendesak mereka untuk meninggalkan koloni yang dianggap ilegal menurut hukum internasional di wilayah Palestina yang diduduki.

Israel telah sepenuhnya menduduki kembali Tepi Barat. Mereka menyerbu kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi Palestina setiap hari. Hal itu ditambah dengan penangkapan dan pembunuhan harian terhadap rakyat kami, serta pendirian hampir 700 pos pemeriksaan militer di Tepi Barat bertujuan untuk menghalangi pergerakan, komunikasi, dan menutup akses rakyat Palestina. (T/ind/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini

Rekomendasi untuk Anda