Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Palestina Desak Komunitas Internasional untuk Tekan Israel Hentikan Pembangunan Ilegal

Rana Setiawan - Selasa, 29 Desember 2020 - 13:41 WIB

Selasa, 29 Desember 2020 - 13:41 WIB

2 Views

Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, Senin (28/12), meminta masyarakat internasional untuk mendesak Israel agar menghentikan rencana perluasan dan pembangunan permukiman ilegal di wilayah pendudukan Palestina.

Berbicara pada awal pertemuan kabinet pekanan yang diadakan di Ramallah, Shtayyeh mengatakan ketika Israel bersiap untuk mengadakan pemilihan umum keempatnya dalam dua tahun, seruan untuk meningkatkan aktivitas perluasan permukiman meningkat.

“Komunitas internasional harus mewajibkan negara pendudukan Israel untuk menghentikan proyek kolonialnya di wilayah Palestina,” katanya, Kantor Berita WAFA melaporkan.

Otoritas Pendudukan Israel wajib mengaktifkan resolusi Dewan Keamanan PBB 2334 karena itu mencerminkan keinginan internasional terhadap permukiman ilegal tersebut.

Baca Juga: Israel Perpanjang Penutupan Media Al-Jazeera di Palestina

Dia menambahkan, kampanye pemilu yang akan datang di Israel akan fokus pada penguatan perluasan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, seperti di semua kampanye sebelumnya.

Dia meminta organisasi PBB yang beroperasi di Palestina untuk mengatur tim dengan misi untuk melindungi rakyat Palestina di desa Tepi Barat dari serangan oleh para pemukim, yang menurutnya dilakukan di bawah pengawasan pasukan pendudukan Israel.

PM Palestina mengatakan, rencana Israel untuk membangun ribuan unit permukiman di lapangan yang dulunya Bandara Yerusalem di Qalandia, utara Yerusalem Timur yang diduduki, menunjukkan pengabaian yang mencolok terhadap posisi internasional yang menentang permukiman.

“Ini juga dilakukan di bawah perlindungan, waktu yang tersisa untuk administrasi, Presiden AS Donald Trump di kantor,” pungkas Shtayyeh.(T/R1/P2)

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 35.000 Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Al Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina