Ramallah, MINA – Bertemu Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen di Ramallah, Ahad (12/11) Perdana Menteri Mohammed Shtayyeh menyerukan kepada komunitas internasional gencatan senjata dan agresi Israel segera diakhiri di Jalur Gaza, Palestina.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Palestina WAFA, Senin (13/11) Shtayyeh menyerukan, agar memberikan jaminan jalur yang aman agar dapat memfasilitasi masuknya bantuan dan peralatan medis ke seluruh wilayah di Jalur Gaza, demikian keterangan yang dikutip MINA.
Ia mengingatkan kembali seruannya untuk menekan Israel agar menghentikan upayanya menduduki Jalur Gaza dan memisahkannya dari Tepi Barat.
Shtayyeh menegaskan, perlunya menciptakan jalur politik yang komprehensif dan adil untuk mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara sesuai perbatasan tahun 1967 di seluruh wilayah Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
“Komunitas internasional harus berhenti memperlakukan Palestina dengan standar ganda. Kita berada di bawah pendudukan militer kolonial dengan rezim apartheid yang mengerikan, dan segala sesuatu yang dilakukan Israel di wilayah Palestina merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional,” ujarnya.
Shtayyeh menambahkan bahwa 7 Oktober bukanlah awal konflik dengan Israel, seraya menambahkan bahwa rakyat Palestina telah menderita selama lebih dari 75 tahun.
Sejak awal tahun ini, Israel telah membunuh lebih dari 390 warga kami di Tepi Barat, beberapa di antaranya dilakukan oleh pemukim kolonial, kata perdana menteri.
Shtayyeh meminta Denmark dan negara-negara sahabat yang percaya pada nilai-nilai perdamaian, kebenaran, dan keadilan untuk mengakui negara Palestina dan melindungi solusi dua negara “sebelum terlambat.” (T/R8/P2)
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Mi’raj News Agency (MINA)