Ramallah, 26 Jumadil Akhir 1437/5 April 2016 (MINA) —Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah telah meminta Uni Eropa (UE) untuk memboikot produk-produk buatan permukiman ilegal Israel dan mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
“Kami mendesak negara-negara Uni Eropa untuk menghentikan impor barang-barang Israel yang diproduksi di pemukiman ilegal Israel,” kata Hamdallah selama pertemuan dengan Christian Berger, Direktur untuk Timur Tengah pada Layanan Eksternal Aksi Eropa, di Kota Ramallah, Tepi Barat, Senin (4/5), demikian laporan Kantor Berita Palestina Al-Ray yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ia mendesak semua negara anggota Uni Eropa untuk mengakui Negara Palestina dan membangun hubungan diplomatik penuh dengan Palestina.
Perdana menteri Palestina juga menuntut bahwa blok 28 negara mendukung gagasan mengadakan konferensi internasional untuk membangun perdamaian di Timur Tengah.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
“Konferensi tersebut akan bernapas kehidupan baru ke dalam proses perdamaian yang sedang macet, dan memastikan pelaksanaan resolusi PBB,” kata Hamdallah, menambahkan bahwa, “Tujuan akhir dari konferensi ini adalah pembentukan negara Palestina merdeka di sepanjang perbatasan 1967 dengan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya. ”
Selain itu, ia memberi penjelasan kepada para pejabat Uni Eropa pada situasi ekonomi yang mengerikan yang hadapi rakyat Palestina di dalam wilayah-wilayah pendudukan karena pembatasan Israel.
Palestina telah menyerukan larangan barang-barang Israel, mendesak orang di seluruh dunia untuk bersatu melawan Tel Aviv dan menempatkan embargo langsung pada produk-produk Israel.
Satu dekade yang lalu, sebuah koalisi organisasi di seluruh dunia yang didirikan kampanye internasional, yang dikenal sebagai BDS, menganjurkan boikot, peghentian saham, dan sanksi terhadap Israel.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Gerakan ini menyerukan boikot ekonomi terhadap Israel untuk memaksa rezim mengakhiri pendudukannya atas Tepi Barat, yang dicaplok pada tahun 1967, dan menghormati hak kembali pengungsi Palestina.
Ribuan relawan di seluruh dunia telah bergabung dengan BDS sejak berdirinya untuk membantu mempromosikan perjuangan Palestina. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang