PM Palestina di Parlemen Eropa: Langkah dan Pernyataan Israel Buat Situasi jadi Sangat Berbahaya

Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh mengadakan pembicaraan dengan David McAllister, ketua Komite Urusan Luar Negeri EP. (Foto: WAFA/Ahmad Atari)

Brussel, MINA – Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh hari ini, Senin (23/1) mengatakan, tindakan dan pernyataan pemerintah baru Israel membuat situasi di Palestina sangat berbahaya.

Ia mendesak intervensi cepat untuk melindungi rakyat Palestina dan menjaga solusi dua negara.

Pernyataan Perdana Menteri ini disampaikan dalam pertemuan dengan Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Eropa, David McAllister, yang diadakan di markas besar Parlemen Eropa di ibukota Belgia, Brussel.

Juga hadir Menteri Luar Negeri Luar Negeri Palestina Riyad Malki  dan Duta Besar Palestina untuk Uni Eropa, Belgia dan Luksemburg, Abdul Rahim al-Farra.

PM Shtayyeh mengatakan pemerintah baru Israel, yang mencakup ekstremis dan penjahat yang dihukum, tidak boleh dibiarkan melewati garis merah tanpa pencegahan atau hukuman, terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan perluasan pemukiman.

Ia juga mendesaknya menjatuhkan sanksi pada pemukiman Israel dan produk mereka, serta meninjau ulang perjanjian kemitraan dan kerja sama antara Uni Eropa dan Israel dan mengikat mereka sejauh penghormatan Israel terhadap solusi dua negara, mengakhiri pendudukan dan menghormati hak asasi manusia.

Perdana Menteri juga meminta Uni Eropa dan negara-negara anggotanya  mengakui Negara Palestina untuk mengembalikan harapan di antara rakyat Palestina dan untuk menyampaikan pesan yang jelas kepada Israel bahwa penghancuran solusi dua negara dan pelanggaran terus-menerus terhadap rakyat Palestina tidak akan ditoleransi.

Dia juga mengatakan, tentara Israel dan para pemukim bergiliran melakukan kekerasan terhadap rakyat Palestina.

Diserukan pada Eropa untuk berperan mengisi kekosongan politik yang ditinggalkan oleh ketidakhadiran Amerika Serikat dengan memimpin upaya internasional untuk mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina, terutama dengan tidak hadirnya mitra perdamaian Israel. (T/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.