Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Palestina Hamdallah Hadiri Acara Penyalaan Lampu Pohon Natal di Bethlehem

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 3 Desember 2017 - 15:03 WIB

Ahad, 3 Desember 2017 - 15:03 WIB

156 Views

(Dok Rawa Press)

(Dok Rawa Press)

Al-Quds, MINA – Pohon Natal Setinggi 15 Meter berdiri di halaman Gereja Al-Mahdi Bethlehem sebelah selatan Yerusalem (Al-Quds), menandai dimulainya Perayaan  Natal tahun ini.

PM Palestina Rami Hamdallah bersama ribuan warga Kristen dan Muslim, dari berbagai penjuru wilayah Palestina yang diduduki Israel, mennghadiri malam pencahayaan pohon Natal Sabtu malam (21/2), dalam  suasana meriah

Upacara penerangan pohon tersebut juga dihadiri Walikota Bethlehem Antoine Salman, menteri, tokoh politik dan agama, serta duta besar dan konsulat negara-negara sahabat. Al Quds memberitakan yang dikutip MINA.

Lampu-lampu warna-warni menyala di seluruh  pohon Natal dan kawasan sekitarnya, di tengah peluncuran rentetan kembang api yang membumbung ke angkasa.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Sementara lagu-lagu dan musik rohani pun mengalun oleh para artis Spanyol dan Italia.

“Kami merayakan tahun baru dalam realitas yang sulit dan pahit, namun kami menciptakan area optimisme dan sukacita,” ujar salah satu panitia.

Dalam pidatonya, PM Hamdallah memperingatkan konsekuensi pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

“Bangsa-bangsa di dunia harus menyadari konsekuensi mengerikan yang akan kita saksikan, jika hal itu terjadi di Yerusalem,” katanya.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Ia menekankan, pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel atau pengalihan kedutaan, akan menyeret daerah ini ke dalam ketidakstabilan.

Sementara itu, Walikota Bethlehem Antoine Salman  mengatakan pesan Natal tahun ini, “berharap untuk hidup dalam damai, memperbarui hati nurani di hati kita untuk toleransi dan penerimaan orang lain dalam kehidupan kita.”

“Apa yang kita jalani di kota ini, dunia berkembang dalam konflik, pemaksaan dan terorisme, dan tidak adanya kebebasan beragama,” lanjutnya.

Menurutnya, selama Betlehem tinggal dalam pengepungan oleh tembok pemisah, permukiman Israel dan penghalang jalan, perdamaian akan tetap tidak ada di dunia ini.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Betlehem adalah kota bersejarah yang terletak di sebelah selatan Tepi Barat. Kesuciannya ditandai dengan Gereja Al-Mahdi (Kelahiran Tuhan). Orang- orang Kristen percaya bahwa Kristus dilahirkan di tempat tersebut. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Kolom
Indonesia
Indonesia