Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh mengatakan, jurnalis adalah prajurit kebenaran dan saksi sejarah dan hadir di hadapan pengadilan hati nurani internasional dan pengadilan sejarah.
Shtayyeh menyatakan hal itu pada Konferensi Umum Sindikat Jurnalis 2023, bertajuk “Martir Sherine Abu Aqleh”, yang diadakan di aula Bulan Sabit Merah di Al-Bireh, dekat Ramallah, Selasa (23/5).Seperti dilaporkan Shahifah Al-Quds.
Shtayyeh menekankan pers adalah mata kebenaran di Palestina, dan berjuang menghadapi mereka yang ingin memadamkan cahaya kebenaran.
“Pers adalah salah satu alat terpenting untuk mengaktifkan demokrasi di masyarakat mana pun, dan alat untuk mempertahankan kerangka kerja demokrasi, pengungkit perubahan dalam masyarakat, dan pembuat opini publik,” ujarnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Shtayyeh menegaskan komitmen pemerintah terhadap kebebasan pers, kebebasan berpendapat dan berpikir, dan hak pers untuk menyelidiki dan mengakses informasi.
Dewan Menteri Palestina telah membentuk sebuah komite untuk mempelajari kondisi jurnalis yang bekerja dalam profesi pencarian, melindungi mereka, dan memberikan kondisi terbaik bagi pekerjaan mereka untuk menjalankan misi mereka dengan profesionalisme dan tanggung jawab yang ditentukan oleh hukum profesi.
PM menyebutkan, Palestina hidup dalam kondisi abnormal, karenanya peran para jurnalis sangat penting dalam perjuangan mengakhiri pendudukan dan alat-alat kolonialnya.
Dia mengapresiasi peran jurnalis Sherine Abu Aqleh yang berjuang untuk Palestina, saksi perjuangan. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon