Ramallah, 4 Ramadhan 1436/21 Juni 2015 (MINA) – Sebuah Dewan Parlemen Palestina Senin (22/6) ini akan membahas nasib pemerintah saat ini; yaitu perombakan kabinet, pembentukan pemerintahan persatuan nasional baru, atau pembentukan pemerintahan campuran yang akan mencakup perwakilan dari seluruh faksi Palestina serta beberapa independen.
Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah menekankan, pemerintah saat ini berkomitmen untuk keputusan kepemimpinan Palestina, dan dia akan terus menjalankan fungsinya hingga solusi yang tepat ditemukan dengan isu-isu politik dan ekonomi saat ini.
Hamdallah menunjukkan bahwa ia belum menyatakan pengunduran dirinya kepada Abbas secara tertulis.
Dia juga menyatakan dalam penjelasan Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin oleh Abbas, dan dengan partisipasi sendiri, yang akan diadakan pada Senin ini, ia akan mendengarkan pandangan berbagai pihak dan berkonsultasi tentang masalah yang dihadapi dengan semua pihak.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Dewan menegaskan kembali keinginan baik bagi rakyat Palestina dan dunia Arab-Islam pada hari pertama Ramadhan, mengatakan, pihaknya berharap persatuan nasional dapat dicapai sepanjang bulan suci ini, demikian Palestine News Network (PNN) melaporkan.
Dewan mengungkapkan keinginannya untuk mengkonsolidasikan lembaga negara Palestina, mengakhiri penjajahan, kemerdekaan nasional, pembentukan negara Palestina merdeka di sepanjang perbatasan tahun 1967 dengan ibukota di Al-Quds, resolusi masalah pengungsi, dan pembebasan semua tahanan Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel.
Pernyataan Dewan Parlemen Palestina diumumkan menjelang berakhirnya pertemuan khusus yang diketuai PM Rami Hamdallah, Kamis (18/6), mengkaji hasil pertemuan PM dengan Presiden Mahmoud Abbas, Rabu (17/6).
Dewan membahas masa depan pemerintah persatuan nasional, dengan PM menekankan pemerintah berkomitmen untuk rekonsiliasi dan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya sesuai dengan keinginan Presiden.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Dia menegaskan sejak hari pertama, keberhasilan pemerintah dalam menyelesaikan tugasnya bergantung pada upaya nasional dari semua kekuatan dan faksi masyarakat Palestina untuk mengatasi kesulitan dan tantangan.
PM Rami Hamdallah menekankan besarnya tantangan yang dihadapi oleh pemerintah sejak pembentukannya sebagai langkah untuk mengakhiri perpecahan, mengembalikan persatuan nasional dan mencapai rekonsiliasi nasional setelah bertahun-tahun dari perpecahan yang telah menambahkan dalam penderitaan rakyat di Jalur Gaza (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza