PM Palestina: Pernyataan Netanyahu adalah Ilusi

Ramallah, MINA – Perdana Menteri Otoritas (PA) Mohammed Shtayyeh pada Senin (17/8) mengecam pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang “perdamaian untuk perdamaian” sehubungan dengan kesepakatan UEA-Israel.

Berbicara kepada kabinetnya, Shtayyeh mengatakan, “Pusat konflik adalah tanah. Kedamaian apa yang dicari Netanyahu? Kedamaian apa pun harus dibangun atas dasar penarikan diri dari tanah Palestina yang diduduki pada tahun 1967,” MEMO melaporkan.

“Pernyataan Netanyahu tentang perdamaian untuk perdamaian adalah semacam ilusi. Prinsip bahwa perdamaian dicapai melalui kekuasaan tidak berarti perdamaian. Perdamaian harus dicapai berdasarkan logika, keadilan dan legitimasi internasional,” ujarnya.

“Pertempuran Israel adalah dengan Palestina yang merupakan pemilik tanah dan kami akan tetap teguh di tanah kami,” tegasnya.

“Jika ada perubahan dalam Inisiatif Perdamaian, harus ada pertemuan Liga Arab untuk membahasnya,” ujar Shtayyeh merujuk pada Inisiatif Perdamaian Arab.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai antara UEA dan Israel yang ditengahi oleh Washington.

Abu Dhabi mengatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki, namun, para penentang percaya upaya normalisasi telah dimulai selama bertahun-tahun karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi ke UEA dan menghadiri konferensi di negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik lain dengan negara pendudukan.

Dalam pidatonya, Shtayyeh juga mengatakan aneksasi dibekukan karena sikap Palestina yang kuat. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)