Ramallah, 26 Rabi’ul Awwal 1436/17 Januari 2015 (MINA) – Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memaksa Israel melepaskan pendapatan pajak ditahan Israel, yang dikumpulkan atas nama Palestina.
Seruan Hamdallah datang saat ia bertemu dengan Konsul Jenderal Amerika Serikat untuk Israel dan Palestina, Michael Ratney, di kantor Perdana Menteri di Ramallah, demikian Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Pada 4 Januari, Israel memutuskan menghentikan transfer sekitar 1,5 miliar shekel atau sekitar 127, 6 juta Dolar AS penerimaan pajak yang dikumpulkan atas nama Palestina.
Aksi otoritas pendudukan Israel itu dikeluarkan menanggapi upaya Palestina untuk bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), dan sebelumnya diajukan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Palestina dan Israel harus mundur dari tanah Palestina yang didudukinya, tapi resolusi ini ditolak dewan.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Ditahannya pajak ini oleh Israel, yang jumlahnya hingga 60% dari total anggaran Palestina, telah menghambat kemampuan Palestina untuk membayar gaji PNS dan pensiunan sebagai hukuman kolektif.
Para PNS Palestina telah menunggu untuk menerima gaji bulan Desember mereka selama 10 hari terakhir ini. Terakhir kali mereka menerima gaji bulan November mereka pada 3 Desember.
Departemen Keuangan Palestina mengumumkan bahwa situasi tetap seperti itu hingga kini, tanpa konfirmasi kapan gaji diperkirakan akan dibayarkan kepada karyawan pemerintah Palestina. (T/R05/P2)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel