Paris, MINA – Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu resmi mengundurkan diri Senin pagi (6/10), hanya 26 hari setelah dilantik. Keputusan ini mengejutkan publik, mengingat kabinet barunya baru beberapa jam diperkenalkan.
Mengutip Al-Jazeera, Lecornu menyebut kondisi yang dibutuhkan untuk melanjutkan tugas sebagai perdana menteri tidak terpenuhi. Ia juga mengkritik partai-partai politik yang enggan berkompromi, menyulitkan jalannya pemerintahan.
Pengumuman pengunduran diri disampaikan Istana Élysée usai pertemuan Lecornu dengan Presiden Emmanuel Macron selama satu jam. Dalam pidato singkat di depan Hôtel de Matignon, Lecornu menyoroti sikap partisan yang dominan.
“Saya siap berkompromi, tetapi semua partai ingin pihak lain menerima program mereka secara penuh,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Warga Brasil Gelar Aksi Dukung Palestina dan Global Sumud Flotilla
Sébastien Lecornu, mantan Menteri Angkatan Bersenjata dan loyalis Macron, menjadi perdana menteri kelima dalam waktu kurang dari dua tahun. Ia menggantikan François Bayrou, yang mundur setelah parlemen menolak anggaran penghematan senilai €44 miliar.
Kabinet Lecornu mendapat kritik tajam dari berbagai partai di Majelis Nasional. Mereka menilai kabinet ini tidak membawa pembaruan signifikan dan terlalu mirip dengan pemerintahan sebelumnya. Banyak pihak bahkan mengancam akan menggagalkan kabinet melalui pemungutan suara.
Pengunduran diri Lecornu menambah ketidakstabilan politik di Prancis, menyoroti tantangan Macron dalam membentuk pemerintahan yang mampu mencapai konsensus di tengah parlemen yang terfragmentasi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel akan Deportasi Aktivis Swedia Greta Thunberg ke Yunani Hari Ini