Paris, MINA – Perdana Menteri Prancis François Bayrou menyatakan bahwa Elon Musk, pemilik jaringan media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dan sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, merupakan ancaman bagi demokrasi.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar LCI, Bayrou menegaskan bahwa kepemilikan finansial tidak seharusnya memberikan hak untuk mengendalikan opini publik. Media El Pais melaporkan.
Sebelumnya, Bayrou memperingatkan bahwa Prancis dan Eropa harus menentang kebijakan Trump untuk menghindari dominasi dan marginalisasi.
Musk telah terlibat aktif dalam isu-isu politik internasional, termasuk mendukung partai anti-imigrasi di Jerman dan menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Baca Juga: 35 Organisasi di AS Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Gaza
Selain itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengkritik Musk atas dukungannya terhadap “internasional kaum reaksioner” dan campur tangannya dalam pemilihan asing.
Macron menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan besar perusahaan teknologi dan menekankan perlunya pertahanan yang kuat terhadap demokrasi.
Kritik terhadap Musk tidak hanya datang dari Prancis. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, juga menuduh Musk menyebarkan kebohongan dan disinformasi terkait skandal pelecehan seksual anak di Inggris. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Tolak Usulan Trump Pindahkan Warga Gaza ke Negara-Negara Tetangga