Doha, MINA – Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani bertemu delegasi Hamas di Doha pada Sabtu (28/12), membahas kesepakatan gencatan senjata yang “jelas dan komprehensif” untuk mengakhiri perang di Gaza, kata Kementerian Luar Negeri.
Dilansir dari Arab News, Kementerian mengatakan, Sheikh Mohammed mengadakan pembicaraan dengan tim Hamas yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil Al-Hayya.
Tidak biasa bagi Sheikh Mohammed, yang juga Menteri Luar Negeri Qatar, terlibat secara terbuka dalam proses mediasi yang telah menemui jalan buntu selama berbulan-bulan.
“Selama pertemuan tersebut, perkembangan terbaru dalam negosiasi gencatan senjata Gaza ditinjau, dan cara-cara untuk memajukan proses tersebut dibahas untuk memastikan kesepakatan yang jelas dan komprehensif untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: WFP: Lebih dari 2 juta Warga Palestina di Gaza Tanpa Akses Makanan dan Air
Awal bulan ini, Syekh Mohammed menyatakan optimisme untuk kembali ke perundingan setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat.
“Kami telah merasakan, setelah pemilihan, bahwa momentum itu kembali,” katanya pada konferensi politik Forum Doha.
Pemerintahan Trump yang baru telah memberikan “banyak dorongan untuk mencapai kesepakatan, bahkan sebelum presiden menjabat,” imbuh Perdana Menteri.
Emirat Teluk tersebut, bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, telah terlibat dalam negosiasi selama berbulan-bulan yang tidak berhasil untuk gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera.
Baca Juga: Putin Sampaikan Pernyataan Terkait Kecelakaan Pesawat Azerbaijan
Pada bulan November, Doha mengumumkan telah menangguhkan mediasinya, dengan mengatakan bahwa hal itu akan dilanjutkan ketika Hamas dan Israel menunjukkan “keinginan dan keseriusan.”
Namun, Doha kemudian menjadi tuan rumah negosiasi tidak langsung bulan ini, dengan Hamas dan Israel sama-sama melaporkan kemajuan sebelum kembali saling menuduh telah menghambat kesepakatan. []
Mi’raj News Agency (MINA)