Sarajevo, 23 Ramadhan 1436/10 Juli 2015 (MINA) – Perdana Menteri (PM) Serbia, Aleksandar Vucic, mengatakan akan menghadiri peringatan peristiwa pembantaian penduduk Muslim Srebrenica pada 1995 di Potocari, Bosnia Herzegovina, besok (11/7/2015).
Kehadiran Vucic akan mewakili seluruh rakyat dan jajaran pemerintah Serbia. “Kami membuat keputusan ini karena kami mempertimbangkan bangsa Serbia yang sangat menderita,” kata Vucic seperti dilaporkan Novovrijeme, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pernyataan Vucic bukan tanpa alasan. Bosnia menjadi medan perang antara pasukan Bosnia dan kelompok bangsa Serbia serta Kroasia pada 6 April 1992-14 Desember 1995. Sekitar 100.000 orang tewas dan 2,2 juta orang terlantar dalam perang terbesar di Eropa selepas Perang Dunia II itu.
Pada 11 Juli 1995, tentara Serbia mengepung Srebrenica yang dihuni mayoritas Muslim Bosnia. Saat itu, sekitar 8.000 Muslim laki-laki dieksekusi, baik tua ataupun muda. Pengadilan Internasional menyebut eksekusi tersebut sebagai pembantaian.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Tulang belulang korban eksekusi yang dikubur secara massal itu kini digali atau dipungut dari sekitar lokasi. Sejauh ini, sekitar 7.000 tulang belulang berhasil dikumpulkan dari 93 kuburan. Tulang belulang itu kemudian melalui tahap identifikasi DNA.
Edin Nuhic, salah satu kerabat korban pembantaian, belum menemukan tulang belulang saudaranya. “Apa yang bisa kami lakukan adalah mengenang mereka dan berdoa suatu saat negeri ini akan bisa lebih maju,” katanya seperi dilaporkan Gulfnews.
Hari ini (10/7/2015), 136 tulang belulang dibawa menggunakan truk dari Sarajevo menuju Srebrenica. Korban paling tua Bernama Jusuf Smajlovic. Dia dieksekusi saat berusia 75 tahun dan diletakkan dekat anak sulungnya, Hebib, 29. Untuk menghormati korban, puluhan warga Sarajevo menyimpan bunga di badan truk itu. (T/P020/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan