Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh akan mengumumkan susunan pemerintahan barunya Otoritas Palestina dipimpin unsur Fatah dalam beberapa hari mendatang, tanpa mengikutsertakan unsur faksi Hamas.
Pemerintahan baru berbasis di Ramallah itu kemungkinan akan mengecualikan semua anggota Hamas, yang memerintah wilayah Gaza Palestina.
Shtayyeh memiliki waktu hingga 14 April untuk membentuk pemerintahan baru. Palestine Chronicle melaporkan, Senin (8/4)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Para analis mengatakan, kekuatan pengambilan keputusan tetap ada pada Presiden Mahmoud Abbas (84) yang telah berkuasa sejak 2005.
Abbas pada 10 Maret mengatakan kepada Shtayyeh untuk membentuk pemerintahan baru, menggantikan pemerintahan teknokratis Rami Hamdallah yang mendapat dukungan Hamas.
Lima faksi kecil juga akan bergabung dengan Fatah di pemerintahan baru, kata para pejabat.
Sementara Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dilaporkan menolak untuk ambil bagian.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Wakil Presiden Mahmoud Aloul mengatakan kepada AFP bahwa pertemuan akan diadakan Senin malam antara Shtayyeh dan Abbas untuk memutuskan personil kabinet.
Sebelumnya Hamas telah mengkritik rencana pembentukan pemerintahan baru Ramallah. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza