Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mendesak masyarakat internasional dan Amerika Serikat (AS), khususnya, untuk bekerja mengakhiri kebijakan penganiayaan, rasisme, dan pembersihan etnis Israel terhadap warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan di Yerusalem (Al-Quds).
Seruan itu Shtayyeh nyatakan dalam pertemuan kabinet pekanan yang diadakan di Ramallah, Senin (2/8), Wafa melaporkan.
Dia mengatakan, sistem peradilan pendudukan Israel, yang hari ini melihat masalah pengusiran paksa keluarga Palestina dari rumahnya di Sheikh Jarrah, adalah kedok kebijakan yang dipraktikkan oleh pendudukan terhadap rakyat Palestina di seluruh wilayah pendudukan, melanggar hukum internasional dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Dia juga mengutip laporan Human Rights Watch yang menuduh pihak berwenang Israel melakukan kejahatan apartheid terhadap warga Palestina.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Shtayyeh meminta Israel untuk menghentikan prosedur permukiman di Yerusalem karena tidak memiliki hak untuk melakukannya. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka