Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh mendesak PBB untuk segera turun tangan menghentikan dan memastikan penghentian serangan Israel di Jalur Gaza yang diblokade.
“Komunitas internasional jangan hanya diam dan menjadi pengamat saja dalam menghadapi kejahatan militer Israel terhadap warga sipil Palestina, dan tidak bisa hanya mengambil sikap netral dalam menghadapi foto-foto mayat anak-anak Palestina,” kata Shtayyeh selama sesi kabinet pekanan di Ramallah, Senin (6/5) seperti dikutip dari Wafa.
“Kami tidak menerima pernyataan yang menempatkan pelaku dan korban setara,” tegasnya.
Sejak Sabtu (4/5), 27 warga Palestina termasuk dua ibu hamil dan dua bayi tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat serangan udara Israel.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Situasi di Jalur Gaza memanas sejak tewasnya empat warga Palestina, termasuk seorang remaja, dan 51 orang yang terluka akibat serangan militer Israel ke pos-pos afiliasi Hamas pada Jumat, dan juga serangan Israel ke aksi protes yang menentang pendudukan Israel.
Faksi-faksi perlawanan Palestina menanggapi serangan tersebut dengan meluncurkan 600 roket ke permukiman Israel, yang menewaskan tiga orang.
Shtayyeh mengatakan, Presiden Mahmoud Abbas melakukan kontak dengan sejumlah tokoh regional dan internasional dalam semalam sebagai upaya untuk menghentikan serangan Israel di Gaza.
Ia menyambut semua upaya yang bertujuan untuk mengamankan perjanjian gencatan senjata, terutama upaya yang dipimpin Mesir.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Shtayyeh menekankan pentingnya memperkuat persatuan nasional Palestina untuk menghadapi serangan Israel di Gaza dan mendukung pemerintah untuk memikul tanggung jawabnya dalam hal memberikan bantuan kepada penduduk Gaza. (T/Sj/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza