Ramallah, MINA – Perdana Menteri Mohammed Shtayyeh mengatakan bahwa hubungan Palestina dan Mauritania tetap kokoh dan mendalam didasarkan pada posisi dan nasib yang sama.
Shtayyeh menyampaikan usai panggilan telepon dengan mitranya dari Mauritania, Mohamed Ould Bilal, saat mereka membahas perkembangan politik terbaru mengenai masalah Palestina. WAFA melaporkan, Selasa (13/10).
Ia memberi selamat kepada Bilal atas jabatannya, berharap dia dan pemerintahannya sukses dalam melayani rakyat Mauritania dan menyampaikan salam Presiden Mahmoud Abbas kepada Presiden Mauritania, Mohamed Ould Ghazouani.
“Pada saat beberapa Negara Arab memberikan prioritas pada normalisasi dengan Israel, Mauritania telah menegaskan komitmennya terhadap Inisiatif Perdamaian Arab dan masalah Palestina,” ujarnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sementara itu, PM Mauritania Bilal menegaskan dukungan negaranya kepada rakyat Palestina untuk mencapai tujuannya.
Ia mengundang Shtayyeh untuk mengunjungi Mauritania dalam rangka meningkatkan koordinasi dalam berbagai masalah.
Republik Islam Mauritania adalah sebuah negara di wilayah Afrika Utara Barat. Merupakan negara kesebelas terluas di Afrika. Berbatasan dengan Samudera Atlantik di barat, Maroko dan Sahara Barat di utara, Aljazair di timur laut, Mali di timur dan tenggara, dan Senegal di barat daya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka