Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Shtayyeh: Israel Penyebab Utama Krisis Keuangan Palestina

Rana Setiawan - Rabu, 2 Maret 2022 - 04:31 WIB

Rabu, 2 Maret 2022 - 04:31 WIB

4 Views

641075193157464

Ramallah, MINA – Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Shtayyeh menyatakan, Otoritas Pendudukan Israel adalah penyebab utama krisis keuangan Palestina, Kantor Berita Wafa melaporkannya.

Ia mengatakan dalam pertemuan virtual dengan Wakil Kepala Departemen Urusan Fiskal Dana Moneter Internasional (IMF), Alexander Tieman, pada Senin (28/2), situasi ekonomi sulit yang dihadapi rakyat Palestina adalah akibat dari pembajakan terus-menerus atas uang Palestina oleh Israel.

“ Israel juga mnghambat  pergerakan bebas barang dan individu, dan ketidakmampuan kami untuk mengakses dan mengeksploitasi Area C Tepi Barat, yang merupakan 60 persen dari wilayah pendudukan dan berada di bawah kekuasaan penuh militer Israel,” ujarnya.

Shtayyeh memperbarui permintaannya kepada masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengeluarkan dana Palestina yang ditahannya agar pemerintah Palestina dapat memenuhi kewajibannya terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Dia selanjutnya mengemukakan rencana pemerintah memajukan pemulihan cepat dari pandemi Covid-19, dan mengelola krisis keuangan dengan sumber daya yang paling sedikit, di samping bekerja untuk mempersiapkan reformasi keuangan, administrasi, dan ekonomi.

Laporan yang dikeluarkan kantor Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah (UNSCO) pada November 2021 lalu, menggambarkan situasi ekonomi dan fiskal di Wilayah Pendudukan Palestina mengerikan, dengan penurunan tajam dalam PDB per kapita pada 2020 menyusul stagnasi ekonomi di Tepi Barat pada tahun-tahun sebelumnya.

Di Jalur Gaza, ekonomi terus mengalami penurunan selama beberapa dekade dan pengangguran masih tercatat tinggi, terutama di kalangan wanita.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda