Jenin, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa kabinet sedang membicarakan masalah para tahanan Palestina yang melakukan mogok makan, yang menuntut pembebasannya dari penjara-penjara Israel untuk mempertahankan hidup mereka.
Perdana Menteri mengatakannya dalam rapat kabinet pekanan pada Senin (11/10) di distrik Jenin, Tepi Barat utara, untuk menyentuh serta mendengar keprihatinan dan kebutuhan rakyat melalui pertemuan dengan komunitas dan kegiatan populer di hadapan Gubernur Jenin Akram Rajoub, WAFA melaporkan.
Perdana Menteri mengatakan bahwa Israel menentang pembentukan negara Palestina karena mereka mengklaim itu akan menjadi negara teroris.
Tapi kami katakan bahwa kami adalah bangsa yang menjadi korban penjajahan Israel. Rakyat kami yang membela hak-haknya tidak bisa dicap teroris,” tegasnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Perdana menteri menekankan, negara pendudukan mempraktikkan terorisme terhadap rakyat Palestina dengan merebut tanah, membunuh anak-anak, menghancurkan rumah, menyerbu tempat ibadah, mengusir mereka dari rumah mereka, menghancurkan desa mereka, dan mengintimidasi anak-anak.
Perdana Menteri juga menekankan bahwa invasi harian terhadap Masjid Al-Aqsha oleh para pemukim Yahudi merupakan tantangan bagi kehendak internasional dan pemerintah Amerika, yang menuntut Israel untuk mencegah orang-orang Yahudi berdoa di al-Aqsha. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon