Ramallah, MINA – Perdana Menteri Otoritas Palestina mengatakan, rakyat Palestina memiliki hak untuk membela diri, “Tidak ada hak untuk menduduki kekuasaan,” tambah Shtayyeh, Anadolu melaporkan, Rabu (5/7).
Dikutip dari MEMO, Shtayyeh memberikan komentarnya sebagai tanggapan atas beberapa pernyataan internasional tentang serangan pasukan Israel ke kota Jenin dan kamp pengungsinya sejak Senin.
“Israel diakui secara internasional sebagai kekuatan pendudukan atas tanah dan rakyat kami,” jelas Shtayyeh.
“Setidaknya, invasi militer ke kamp pengungsi Jenin, di mana hampir 12.000 warga Palestina tinggal di area kurang dari setengah kilometer persegi, harus dikutuk karena penggunaan kekuatannya untuk menghancurkan infrastruktur, fasilitas dan rumah kamp, dan untuk membunuh, menangkap dan mengusir orang yang tidak bersalah,” ujarnya.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Otoritas Gedung Putih mengatakan pada Senin lalu, jika pihak AS mendukung keamanan dan hak Israel untuk membela rakyatnya melawan Hamas, Jihad Islam Palestina, dan kelompok lainnya.
Israel juga sudah menyampaikan kepada pemerintahan Biden beberapa pekan lalu tentang niatnya untuk menyerang Jenin.
Ia menambahkan, meskipun Israel dan sekutunya selalu menyebut kelompok perlawanan Palestina sebagai “teroris”, dan menggunakannya sebagai pembenaran untuk menyerang dan membunuh anggotanya, perlawanan warga Palestina terhadap pendudukan militer sepenuhnya sah menurut hukum internasional.
Negara-negara Barat yang mengklaim menjunjung tinggi hukum internasional dan hak asasi manusia mengabaikan fakta yang sangat sederhana ini dan membiarkan Israel bertindak tanpa hukuman, lanjutnya.
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Pimpinan Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, memutuskan pada pertemuannya di Ramallah untuk menghentikan semua kontak dengan Israel dan memblokir koordinasi keamanan dengan negara pendudukan.
Pengamat menunjukkan, Abbas telah mengancam akan mengakhiri koordinasi keamanan dalam banyak kesempatan, tetapi tidak pernah melakukan sepenuhnya. (T/ara/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat