Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Spanyol Sebut Israel Negara Genosida

sri astuti - Jumat, 16 Mei 2025 - 10:51 WIB

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:51 WIB

33 Views

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. (Foto: Jakub Gavlak/EPA)

Madrid, MINA – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyebut Israel sebagai “negara genosida” dan mengatakan Spanyol “tidak berbisnis” dengan negara itu.

Saat sesi tanya jawab parlemen di Madrid, Sanchez menanggapi kritik dari Gabriel Rufian, anggota parlemen Catalan, yang menuduh pemimpin Sosialis itu mempertahankan hubungan dagang dengan Israel meskipun ada perang Gaza. Demikian dikutip dari Quds News, Jumat (16/5).

“Saya ingin menjelaskan satu hal di sini, Tuan Rufian. Kami tidak berbisnis dengan negara genosida, kami tidak melakukannya,” tegas Sanchez.

“Saya yakin bahwa beberapa hari yang lalu, dari platform ini, saya menjelaskan dengan tepat apa yang sedang kita bicarakan ketika beberapa hal disebutkan yang tidak sesuai dengan kebenaran,” tambahnya.

Baca Juga: Penjajah Israel Akui 10.000 Tentaranya Tewas atau Terluka di Gaza

Menurut laporan media Spanyol, ini adalah pertama kalinya Sanchez secara terbuka menggunakan istilah “negara genosida”, istilah yang sering digunakan oleh partai-partai sayap kiri di negara itu untuk merujuk ke Israel atas tindakannya selama perang di Gaza.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Israel memanggil duta besar Spanyol untuk Israel untuk “pertemuan teguran.”

Spanyol telah mengkritik perang Israel di Gaza, dan pada Oktober 2023, berjanji untuk berhenti menjual senjata ke Israel. Pada Februari 2024, Spanyol juga mengatakan tidak akan membeli senjata dari Israel.

Tahun lalu, Spanyol mengakui Negara Palestina dalam langkah bersama dengan Irlandia dan Norwegia.

Baca Juga: Hamas: Utusan AS Setuju Usulan Gencatan Senjata Gaza, tapi Menyerah pada Israel

Setelah melanjutkan serangannya pada 18 Maret menyusul gencatan senjata yang rapuh, Israel telah berjanji untuk mengintensifkan perangnya selama 18 bulan di Gaza. Sejak 2 Maret, Israel juga telah memblokir masuknya makanan, bahan bakar, dan bantuan ke daerah kantong itu, menentang perintah Mahkamah Internasional (ICJ) yang mengharuskannya mengizinkan akses kemanusiaan.

Jumlah korban tewas di Gaza kini telah mencapai lebih dari 53.000, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB Serukan Investigasi atas Pembunuhan Israel terhadap Pencari Bantuan Gaza

Rekomendasi untuk Anda