Ramallah, 21 Dzulqa’dah 1435/16 September 2014 (MINA) – Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah mengatakan, tantangan yang dihadapi Gaza akan menjadi perhatian utama dalam konferensi di New York 22 September mendatang .
Hamdallah mengatakan, konferensi tersebut dislenggarakan untuk mendukung Gaza dalam melakukan rekonstruksi pembangunan infra strukturnya. Prioritas utama Otoritas Palestina mendukung Gaza, ” demikian laporan Maan News Agency diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
PM menyerukan kepada negara-negara pendonor untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, hal tersebut untuk mendukung pemerintah persatuan nasional, sekaligus mengintervensi Israel agar bahan bangunan bisa masuk ke Gaza.
Wakil Perdana Menteri, Muhammad Mustafa mengatakan, konferensi akan fokus pada evaluasi dan dukungan keuangan internasional untuk pemerintah persatuan Palestina.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Hamas dan Fatah menandatangani perjanjian persatuan pada April 2014 lalu, telah berselisih dalam beberapa pekan setelah serangan Israel di Gaza selama pemerintahan Palestina.
Pada 23 April lalu Hamas dan Fatah telah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi. Berdasarkan kesepakatan itu, kedua belah pihak akan membentuk “Pemerintahan mandiri” yang dipimpin Abbas, dan membuka jalan bagi pelaksanaan pemilu yang sudah lama tertunda.
Uni Eropa (EU) menegaskan kembali dukungannya pada pemerintah persatuan baru Palestina yang diumumkan, Senin. Pernyataan itu datang pada pertemuan di Ramallah antara Perdana Menteri Palestina Rami al-Hamdallah dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa, John Rater, demikian dilaporkan Anadolu Agency.
Dalam sebuah pernyataan, al-Hamdallah mengatakan, pemerintah persatuan baru Palestina akan mematuhi semua kesepakatan yang ditandatangani sebelumnya antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Dia mengatakan, pemerintah persatuan baru Palestina berkomitmen dalam program politik Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan atas kesepakatan damai bagi pembentukan negara Palestina di tanah pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Pemerintah persatuan baru Palestina dibentuk atas sejalan dengan kesepakatan rekonsiliasi Palestina yang ditandatangani pada bulan April antara organisasi gerakan Fatah Mahmoud Abbas dan faksi Hamas yang berbasis di Gaza.(T/P002/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian