New York, 13 Dhulhijjah 1436/27 September 2015 (MINA) – Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, yang sedang menghadiri Majlis Umum PBB di New York, Jumat, bertemu dengan seorang remaja Muslim Amerika Serikat, yang sempat ditangkap polisi setelah seorang guru mengira jam buatan sendiri adalah sebuah bom. Polisi kemudian membebaskannya karena tak ada pelanggaran hukum yang dilakukannya.
Davutoglu menyambut Ahmed Mohamed, usia 14, dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Turken Foundation, yayasan yang banyak membantu mahasiswa Turki di AS.
Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan Mohamed, mengatakan, kepada Anadolu Agency keluarga bersyukur atas dukungan Turki. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Apa yang terjadi dengan anak saya adalah sesuatu yang konyol,” katanya. “Kau menuduh seorang Muslim karena dia adalah seorang Muslim. Kita memerlukan semua aksi-aksi anti Islam ini berhenti“.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dalam pertemuan dengan PM Turki, Ahmed mengambil “selfie“ dengan perdana menteri dan istrinya Sare.
Ahmed, yang keluarganya berasal dari Sudan, menjadi berita utama internasional ketika ia diborgol, ditangkap dan sidik jarinya oleh polisi pada 16 September setelah jam buatan sendiri ia dibawa ke sekolah adalah disangka sebuah bom.
Insiden tersebut terjadi pada saat meningkatnya Islamofobia dan diperburuk lagi oleh perdebatan sekitar kebebasan beragama di AS
Penangkapannya secara luas dikritik dan dakwaan terhadap dirinya akhirnya dijatuhkan. Ahmed menerima pesan dukungan dari sejumlah tokoh terkemuka termasuk Presiden Barack Obama, yang menerimanya di Gedung Putih. (T/P002/P2)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan