Jakarta, MINA – Pusat Observasi Falak (POF) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menginformasikan akan terjadi fenomena gerhana Matahari Hibrida pada Kamis 29 Ramadhan 1444 H/20 April 2023 M.
“Atas dasar amalan hisab falakiyah Ibñu Syathir akan terjadi fenomena alam berupa gerhana Matahari,” demikian Amir Pusat Observasi Falak (POF) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ustaz Najmu Idzharul Haq dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4).
Berdasarakan keterangan sebagai berikut, a. Khusufussyams/Gerhana matahari terjadi ketika ijtima/iqtiron antara matahari dan bulan b. Waktu terjadinya khusyufussyams/gerhana matahari pertama, Awal gerhana matahari pukul 10.55.25 WIB kedua, Tengah gerhana matahari pukul 11.57.25 WIB ketiga, Akhir gerhana matahari pukul 12.59.00.
Maka karena itu, diharapkan umat Islam menyaksikan dan membuktikan gerhana ketika datang waktu tersebut, melaksanakan shalat khusufussyams dan diikuti dengan khotbahnya di setiap Masjid atau musholla, jangan keluar dari tempat shalat sebelum gerhana terang kembali (selesai).
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Sementara itu sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami fenomena gerhana Matahari Hibrida pada 20 April 2023. Peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengungkapkan, gerhana Matahari hibrida merupakan perpaduan dari gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin.
“Gerhana Matahari hibrida dapat disaksikan di Indonesia pada 20 April 2023 dan gerhana Matahari cincin dapat disaksikan di Amerika Serikat, sebagian Amerika Tengah, Kolombia, dan Brasil pada 14 Oktober 2023 waktu setempat dan tidak dapat disaksikan di Indonesia,” ujarnya, dikutip dari laman Lapan. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online