Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi Amerika Serikat Dilatih di Israel

Rudi Hendrik - Selasa, 2 Juni 2020 - 03:16 WIB

Selasa, 2 Juni 2020 - 03:16 WIB

29 Views

London, MINA – Lembaga HAM Amnesty International telah memperingatkan bahwa ratusan departemen kepolisian telah berlatih di Israel bersama dengan para perwira militer dinilai telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama bertahun-tahun.

Kelompok yang berpusat di London itu mencatat bahwa salah satu departemen yang terlibat dalam pelatihan, Departemen Kepolisian Baltimore, telah dianggap oleh Departemen Kehakiman AS melakukan “pelanggaran konstitusional yang meluas, penegakan diskriminatif, dan budaya pembalasan.”

Amnesty dan Departemen Luar Negeri AS merujuk pada insiden para pejabat keamanan Israel yang terlibat dalam kebrutalan terhadap warga Palestina, demikian dikutip dari TRT World, Senin (1/6).

“Baltimore dan departemen kepolisian lainnya harus menemukan mitra yang akan melatih teknik de-eskalasi, bagaimana menangani warga negara yang mengalami gangguan mental atau sakit, tentang hak-hak konstitusional warga negara mengenai pembuatan film dan bagaimana menanggapi dengan tepat mereka yang menggunakan non-protes keras untuk mengekspresikan pendapat mereka. Israel bukan mitra semacam itu,” kata Amnesty.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Sementara itu, aktivis Palestina Huda Ammori dari kelompok Apartheid off Campus mengatakan kepada TRT World, hubungan antara pasukan polisi AS yang “militer” dan militer Israel menekankan tentang perlunya persatuan antara orang Afrika-Amerika dan Palestina.

“Kami melihat para penindas bersatu dengan pelatihan mereka, teknik yang sama. Antara komunitas Black Lives Matter dan komunitas Palestina, dan komunitas lain di seluruh dunia, kita perlu bersatu untuk berjuang melawan sistem ini,” kata Ammori.

“Ini adalah sistem penindasan yang sama yang mempengaruhi semua komunitas ini … kita harus melawan bersama,” tambahnya, merujuk pada kekerasan polisi AS terhadap George Floyd, warga Afrika-Amerika yang meninggal setelah lehernya dijepit dengan lutut seorang polisi kulit putih awal pekan lalu. (T/RI-1/P2)

 

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda