Paris, MINA – Polisi turun tangan di Universitas Sciences Po di Paris pada Selasa pagi (7/5) untuk membubarkan mahasiswa yang memprotes keputusan administrasi sekolah untuk tidak menghentikan kemitraan akademisnya dengan universitas-universitas Israel.
Dua mahasiswa ditangkap sekitar pukul 09.30 (07.30GMT), Anadolu melaporkannya.
“Mereka ditahan polisi karena melakukan pemberontakan dan berpartisipasi dalam demonstrasi sambil menyembunyikan wajah mereka dan berkumpul, meskipun ada seruan untuk bubar,” kata kantor Kejaksaan Paris kepada media lokal.
Mahasiswa berkumpul lagi pada sore hari untuk mengecam penangkapan teman sekelas mereka, sambil meneriakkan “Polisi di mana-mana, tidak ada keadilan” dan “Bebaskan rekan-rekan kami.”
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Sambil memegang spanduk bertuliskan “Rafah, semua mata tertuju padamu”, sekitar 20 mahasiswa dari Universitas Sorbonne bergabung dalam protes. Mereka menegaskan tuntutan bersamanya dan mengecam pengeboman kota di Gaza selatan itu sejak malam sebelumnya oleh tentara Israel.
Bentrokan pun terjadi antara mahasiswa dan polisi, yang menuntut mereka pergi.
Beberapa pelajar mengonfirmasi kepada Anadolu bahwa dua pelajar telah melakukan mogok makan sejak Kamis (2/5). []
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)