Paris, MINA – Polisi anti huru-hara Perancis bentrok dengan demonstran Rompi Kuning di kota Paris pada Sabtu (8/12), memaksa kendaraan lapis baja meluncur ke pusat.
Demonstran Rompi Kuning membakar barikade dan melemparkan batu dalam demonstrasi terbaru mereka melawan kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron.
Wakil Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez mengatakan, sekitar 31.000 orang ikut serta dalam protes di seluruh negeri, termasuk 8.000 orang di Paris, jumlah yang sama dengan pekan lalu.
Teriakan “Macron, mundur” bercampur dengan gas air mata di jalan Champs-Elysees yang merupakan tempat kerusuhan terburuk di Paris dalam beberapa dekade pekan lalu, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Asap hitam tebal dari api terlihat menjulang tinggi ke langit di atas ibu kota.
Di distrik perbelanjaan Grands Boulevards, para pengunjuk rasa bertopeng melemparkan batu ke arah polisi anti huru-hara dan membakar barikade.
Para demonstran mulai memblokir jalan-jalan menentang kenaikan pajak bahan bakar pada tanggal 17 November lalu. Namun, daftar tuntutan mereka telah berkembang dengan banyaknya demonstran yang menyerukan pengunduran diri Macron.
Demonstrasi Rompi Kuning yang terkoordinasi berlangsung di seluruh negeri pada Sabtu, termasuk di banyak jalan raya, menyebabkan kerusakan pada jaringan jalan nasional.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Sekitar 700 orang telah ditahan pada hari itu. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan