Polisi Delhi Ungkap Perdagangan Orang Rohingya dari Myanmar ke India dan Rusia

Ilustrasi.(Foto: AA)

Delhi, MINA – Kepolisian Delhi telah membongkar jaringan perdagangan orang Rohingya dari Myanmar melalui Bangladesh ke berbagai wilayah di India dan negara asing lainnya.

Dua orang, salah satunya adalah agen dari Rakhine di Myanmar, ditangkap di Hyderabad setelah kembalinya pasangan Myanmar yang melakukan perjalanan ke Rusia menggunakan paspor India palsu ke New Delhi, lapor ToI dikutip dari India Times, Sabtu (4/5).

Pihak pemeras yang beroperasi dari Bangladesh juga menyediakan kartu Aadhaar dan PAN palsu untuk pasangan tersebut.

Banyak individu yang dikirim ke berbagai wilayah di India termasuk Delhi, sementara yang lain dengan membawa uang dikirim ke luar negeri.

Menurut polisi, geng tersebut memberikan tawaran paket sebesar 10 lakh taka Bangladesh untuk setiap orang. Pihak berwenang telah menangkap dua pria, salah satunya adalah agen dari negara bagian Rakhine di Myanmar. Pencarian individu yang tersisa sedang berlangsung.

Orang-orang yang ditangkap, Nurul juga dikenal sebagai Noor Alam dan Abdul Gaffar dan sebagai Arka Roy, telah diidentifikasi sebagai tersangkanya.

Operasi ilegal tersebut terungkap setelah deportasi seorang pria berusia 30 tahun dan seorang wanita berusia 23 tahun dari Rusia dengan penerbangan Aeroflot pada 22 Februari.

Laki-laki tersebut memiliki paspor atas nama Shuvojit Das, sedangkan perempuan membawa dokumen atas nama Babita.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa nama sebenarnya mereka adalah Toha dan Rabiya, dan mereka memiliki kewarganegaraan Myanmar.

Paspor tersebut dikeluarkan dari kantor paspor regional di Kolkata. Kedua individu tersebut berangkat ke Rusia dari bandara Delhi pada 20 Februari.

Orang-orang yang dideportasi mengungkapkan bahwa mereka dibujuk oleh Alam untuk membayar dokumen India. Pria tersebut menyatakan bahwa dia telah menjual seluruh perhiasan keluarganya untuk membayar Alam.

“Agen tersebut memfasilitasi masuknya mereka secara ilegal ke India melalui perbatasan Agartala. Setelah itu, mereka mengunjungi Sealdah, Barasat dan Hridayapur di Benggala Barat selama beberapa hari sebelum Alam dan rekan-rekannya berhasil memberi mereka kartu Aadhaar dan PAN, dan paspor tersebut diterbitkan atas nama mereka secara curang,” kata wakil komisaris polisi (bandara) Usha Rangnani.

Polisi melacak Alam hingga Hyderabad. Sebuah tim khusus yang dipimpin oleh Inspektur Raj Kumar Yadav, menangkap dia dan komplotannya, Gaffar, di bandara kota itu.

Alam memberi tahu pihak berwenang bahwa dia mengelola operasi ilegal tersebut dari Bangladesh, sementara rekannya, Sheikh Arif Ali, mengawasinya dari Benggala Barat.

Ali bekerja di perusahaan yang memperbarui informasi Kartu Aadhaar. Dia ahli dalam Photoshop dan aplikasi pengeditan lainnya, dan dia biasa membuat dokumen palsu untuk grup.

Gaffar menyebutkan, dirinya telah membuat dokumen palsu dengan Alam dan berupaya mendapatkan visa kerja.

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik