Polisi Filipina Perketat Keamanan Pelabuhan Leyte Selatan

Tacloban City, 3 Ramadhan 1438/ 29 Mei 2017 (MINA) – Nasional (PNP) meningkatkan pengawasan keamanan di Leyte Selatan untuk mencegah masuknya teroris dari Mindanao ke Visayas Timur.

Juru bicara kepolisian daerah PNP Kepala Inspektur Ma. Bella D. Rentuaya mengatakan, sejumlah personil Polisi telah dikirim ke pelabuhan di kota Liloan dan San Ricardo, gerbang utama di Filipina tengah dari selatan.

“Polisi ditugaskan memeriksa penumpang dari Mindanao untuk mencegah masuknya kelompok teror ke Leyte Selatan,” kata Rentuaya dalam sebuah wawancara telepon seluler Senin (29/5) yang dilaporkan kantor berita Filipina PNA dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Polisi telah berkordinasi dengan pejabat dari Otoritas Pelabuhan Filipina (PPA) dan Penjaga Pantai Filipina untuk melaporkan masuknya orang-orang yang berasal dari Mindanao.

Dua pelabuhan di bagian selatan Pulau Leyte dianggap sebagai pelabuhan sibuk di wilayah ini. Pada 2016, pelabuhan tersebut memiliki 344.144 penumpang dari dan ke Mindanao, menurut PPA.

Kapal roll-on roll-off telah mengangkut penumpang dan kendaraan ke dan dari pelabuhan di kota San Ricardo dan Liloan dan pelabuhan Lipata di Surigao City, melintasi Selat Surigao.

Jarak antara Surigao dan Southern Leyte hanya 23 kilometer.

“Demikian juga, polisi kami telah melakukan kunjungan desa dan rumah ke rumah. Ada juga dialog singkat dengan pejabat lokal dan warga tentang keamanan publik, keamanan dalam negeri, dan efek buruk dari komunisme dan terorisme,” tambah Rentuaya.

Peningkatan pengawasan oleh polisi di pelabuhan yang berada di atas pos pemeriksaan yang berada di daerah strategis di Southern Leyte dan bagian lain kawasan tersebut menyusul deklarasi Presiden Rodrigo Duterte di Minadano.

Rentuaya mengatakan, polisi di Visayas Timur telah berada dalam status siaga penuh mengingat kedekatan Pulau Leyte ke Mindanao.
“Juga akan diintensifkan melakukan pemeriksaan pos pemeriksaan, patroli, koordinasi yang erat dengan aparat penegak hukum dan militer,” tambahnya.

Presiden Duterte mengumumkan darurat militer di seluruh pulau Mindanao di tengah bentrokan yang sedang berlangsung antara pasukan pemerintah dan teroris Maute di Kota Marawi. (T/B05/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)