POLISI GAZA NONAKTIFKAN TIGA TON BOM ISRAEL  

Rumah-Sakit-Hancur-di-Gaza
Rumah-Sakit-Hancur-di-Gaza
Rumah Sakit Al-Wafa, di timur Shujaiyyah, hancur akibat serangan . (Foto: mirjanews.com)

City, 28 Dzulqa’dah 1435/23 September 2014 (MINA) – Tim Polisi di selatan telah berhasil menonaktifkan tiga ton artileri yang tidak meledak setelah serangan militer Israel baru-baru ini di wilayah tersebut.

Unit teknik ahli peledak Khan Younis, bagian dari kepolisian setempat, mengatakan mereka telah menonaktifkan lebih dari tiga ton bom dan rudal Israel yang mendarat di selatan Gaza yang tidak meledak.

Polisi mengimbau warga Gaza agar berhati-hati dan bertindak tidak gegabah jika mereka menemukan “perangkat yang mencurigakan,” demikian Ma’an News melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Pada Jumat (19/9) lalu, tiga warga tewas dan dua warga lainnya luka-luka saat sebuah bom Israel meledak di lingkungan Shujaiyyah, timur Kota Gaza.

Pada pertengahan Agustus lalu, sejumlah enam warga Gaza tewas dan enam lainnya menderita luka parah setelah sebuah rudal Israel yang belum meledak akhirnya meledak di Beit Lahiya.

Wartawan Italia Simone Camilli di antara mereka yang tewas.

Jalur Gaza saat ini dipenuhi dengan sejumlah besar persenjataan Israel yang tidak meledak. Bahkan masih ada sisa artileri yang tidak meledak pada agresi militer Israel 2008-9 dan 2012 lalu.

Hal itu merupakan ancaman besar bagi warga Gaza, mengingat selama agresi militer Israel 51 hari ke Gaza mengakibatkan lebih dari 2.150 warga Palestina tewas, 11.200 lainnya terluka, dan lebih dari 110.000 warga kehilangan tempat tinggal.

Kementerian Dalam Negeri Palestina menyatakan, dalam agresi militer terbaru ke wilayah terblokade itu, Israel telah membom Jalur Gaza dengan sedikitnya 20 ribu ton bahan peledak, setara dengan enam bom nuklir.

Kementerian itu menuduh tentara Israel menggunakan senjata dan rudal yang dilarang secara internasional dalam serangannya ke Jalur Gaza, Middle East Monitor (MEMO) melaporkan.

Pernyataan itu menunjukkan bahwa tentara Israel telah menggunakan senjata perangnya pada kapasitas penuh, misalnya dari semua tipe alat perang, termasuk pesawat tanpa awak (Drone), Helikopter Tempur Apache, jet temput F-15 dan F-16, yang semuanya meluncurkan berbagai rudal, terutama berjenis MK-82,MK-83 dan MK-84, yang dapat menyebabkan ledakan besar dan menghancurkan daerah sasaran.

Resiko Radiasi

Menurut polisi ahli bahan peledak di Gaza, Zionis Israel telah mengluncurkan lebih dari 8000 rudal yang mudah meledak dalam perang saat ini di Gaza.

Pernyataan Kementerian Palestina itu juga melaporkan, tank-tank Israel yang dikerahkan di wilayah timur Gaza telah menembakkan peluru artileri yang mudah meledak ke rumah-rumah dan properti warga sipil, menyebabkan kerusakan yang besar terutama di Rafah dan Khan Younis, selatan Gaza; Shujaiyah, timur Gaza; dan Beit Hanoun, utara Gaza.

Kementerian memperingatkan, pemboman Israel memancarkan radiasi yang dapat merugikan lingkungan, tanah dan air, serta menyebarkan penyakit dikalangan generasi mendatang, terutama penyakit kanker.(T/R05/P011/R03).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0