Budapest, 3 Dzulhijjah 1436/17 September 2015 (MINA) – Dalam mengatasi gelombang pengungsi di perbatasan, polisi Hungaria menembakkan gas air mata dan meriam air saat pengungsi melakukan protes menuntut masuk dari arah Serbia.
Langkah keamanan pada Rabu (16/9) itu diambil setelah kerumunan pengungsi di sisi Serbia menjadi agresif dan melemparkan batu, botol dan tongkat kepada keamanan di sisi Hungaria.
Para pengungsi menuntut dibukanya akses perbatasan untuk bisa menyeberang ke wilayah Hungaria, Al-Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pemerintah Hungaria mengatakan telah menahan 29 pengungsi dalam bentrokan di perbatasan.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Polisi juga menangkap seseorang yang diidentifikasi sebagai teroris,” kata Gyorgy Bakondi, penasihat keamanan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional M1.
Wartawan Al-Jazeera Mohammed Jamjoom melaporkan dari Desa Horgos, sisi perbatasan Serbia, pengungsi menjadi marah karena mereka “ditahan” di perbatasan dalam perjalanan menuju Jerman.
Sementara itu, para pengungsi untuk pertama kalinya menyeberangi perbatasan Serbia-Kroasia, Rabu, membuat rute baru setelah Hungaria menyegel perbatasannya.
Polisi Kroasia mengatakan, mereka mendata pengungsi yang masuk dari Serbia dan akan mengangkut mereka ke pusat penerimaan dekat ibukota Zagreb. (T/P001/R05)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas