Srinagar, MINA – Polisi India melakukan penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dituding terlibat dalam gerakan separatis di Kashmir pada Jumat dan Sabtu (23/2), kata para pejabat.
Sedikitnya 150 orang di Kashmir yang dikelola India ditangkap, meningkatkan kekhawatiran di antara penduduk bahwa tindakan keras yang dilakukan itu bisa menyulut protes dan bentrokan anti-India yang baru, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Tindakan keras polisi dimulai pada Jumat malam di tengah ketegangan tinggi antara India dan Pakistan setelah serangan bom mobil bunuh diri 14 Februari terhadap konvoi paramiliter India di Kashmir selatan.
Empat puluh dua tentara India tewas dalam ledakan di distrik Pulwama tersebut. Itu menjadi serangan terburuk terhadap pasukan pemerintah India dalam sejarah wilayah itu.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
India menyalahkan Pakistan atas serangan itu dan menjanjikan “respons yang menghancurkan.”
Polisi pada hari Sabtu mengatakan bahwa mereka pergi ke lingkungan sekitar lalu mengumpulkan para pemimpin tinggi dan aktivis yang sebagian besar adalah anggota Jamaat-e-Islami, sebuah kelompok politik keagamaan yang mendukung Kashmir menentukan nasibnya sendiri.
Serbuan dan penangkapan berlanjut pada hari Sabtu.
Di antara mereka yang ditangkap adalah kepala daerah Jamaat-e-Islami Abdul Hamid Fayaz dan Mohammed Yasin Malik, seorang pemimpin prokemerdekaan berpengaruh yang mengepalai Front Pembebasan Jammu-Kashmir.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Malik dijemput dari rumahnya pada Jumat malam di kota utama Srinagar.
Sebagian besar toko dan bisnis tutup pada Sabtu untuk memprotes tindakan keras polisi tersebut. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai