Al-Quds, MINA – Kepala Kepolisian Israel di Yerusalem (Al-Quds) Doron Yadid memerintahkan pembukaan kembali Kompleks Masjid Al-Aqsa untuk umat Muslim pada Rabu pagi (13/3).
Pada Selasa, seluruh pintu masuk ke kompleks ditutup oleh pasukan pendudukan setelah polisi Israel mengklaim ada serangan bom molotov terhadap pos mereka di dalam kompleks. Namun, klaim itu dibantah oleh pejabat dari Komite Wakaf Islam yang bertanggung jawab atas situs suci umat Islam itu.
Polisi mengatakan, satu petugas Israel dirawat karena menghirup asap ringan, sementara 10 tersangka ditangkap.
Polisi mengatakan, dua anak di bawah umur “terkait” dengan serangan itu dan akan dibawa ke Pengadilan Hakim Yerusalem pada Rabu untuk memperpanjang penahanan mereka, demikian Times of Israel melaporkan.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Penutupan Kompleks memicu perlawanan dari umat Islam di Al-Quds.
Kelompok perlawanan Hamas di Gaza menyerukan warga Palestina untuk memprotes dalam pawai massal ke Masjid Al-Aqsa, untuk menentang keputusan pendudukan Israel menutup dan memaksakan kehendak terhadap para jamaah yang ingin masuk dan keluar.
Insiden Selasa itu mendapat kecaman luas dari para pejabat Muslim dunia dan ungkapan “keprihatinan” dari PBB.
Pejabat Palestina menuding polisi Israel melakukan serangan bom api.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam penutupan itu dan menyebutnya sebagai “eskalasi Israel yang berbahaya” dan memperingatkan “dampak seriusnya.” (T/RI-1P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam