Yerusalem, MINA – Warga Palestina yang tinggal di sekitar Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, menyatakan ketakutannya terhadap Polisi Pendudukan Israel yang melakukan penggerebekan rumah bertujuan untuk menggusur mereka.
Nasser Qous, seorang aktivis di Kota Tua pada Rabu (25/10) mengatakan, polisi pendudukan menggerebek beberapa rumah warga Palestina di lingkungan berbeda di Kota Tua’
Ia mengungkapkan ketakutannya bahwa pendudukan Israel ingin mengenakan pajak secara surut untuk memaksa mereka meninggalkan rumah, khususnya yang terletak di dekat Masjid Al-Aqsa, Wafa melaporkan.
Otoritas pendudukan Israel menyita rumah-rumah warga Palestina di Kota Tua dengan berbagai dalih kemudian menyerahkannya kepada pemukim penjajah.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sejak tahun 2003, otoritas pendudukan Israel telah mengizinkan pemukim Yahudi Israel memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari, dengan pengecualian pada hari Jumat, hari istirahat dan ibadah umat Islam.
Israel merebut Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Enam Hari pada tahun 1967 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Pada hari yang sama puluhan pemukim dibawah penjagaan ketat polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa untuk melakukan tur provokatif dan ibadah Yahudi, Talmud.
Masjid Al-Aqsa hampir setiap hari menjadi sasaran serangan pemukim Israel, kecuali pada hari Sabtu dan Minggu, yang dilakukan di bawah penjagaan ketat polisi.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Sementara jamaah Palestina dilarang memasuki dan melakukan ibadah di Masjid Al-Aqsa sejak dimulainya konflik Palestina-Israel pada 7 Oktober, hanya memperbolehkan jamaah lansia berusia diatas 65 tahun untuk melakukan ibadah sholat Jumat. (T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant