Tel Aviv, MINA – Puluhan Yahudi Ultra-Ortodoks kembali bentrok dengan Polisi Israel pada Rabu (15/1), saat protes terhadap rencana untuk memaksa mereka mendaftar wajib militer.
Media Israel mengatakan Yahudi Ultra-Ortodoks, yang dikenal sebagai Yahudi Haredi, berkumpul di depan pusat perekrutan tentara Israel terbesar di daerah Tel Hashomer, dekat Tel Aviv, untuk memprotes rencana perekrutan, Middle East Monitor melaporkannya.
Mereka menutup jalan dan bentrok dengan polisi yang menyatakan demonstrasi itu ilegal dan berusaha membubarkan mereka.
“Kematian lebih baik daripada perekrutan,” teriak sebagian orang.
Baca Juga: Pemerintahan Trump akan Cabut Sanksi terhadap Pemukim Israel
Pada bulan Juni, Mahkamah Agung Israel mengamanatkan wajib militer Yahudi Ultra-Ortodoks ke dalam tentara, dan melarang bantuan keuangan untuk lembaga keagamaan yang siswanya menolak wajib militer.
Yahudi Haredi mencakup sekitar 13 persen dari populasi Israel yang berjumlah sekitar 9,9 juta orang dan tidak bertugas di militer, melainkan mendedikasikan hidup mereka untuk mempelajari Taurat.
Hukum Israel mengharuskan semua warga Israel yang berusia di atas 18 tahun untuk bertugas di militer, dan pengecualian bagi Haredi telah menjadi masalah yang kontroversial selama beberapa dekade.[]
Baca Juga: Jurnalis Palestina Berprestasi Syahid Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)