Al-Quds, 27 Syawwal 1436/12 Agustus 2015 (MINA) – Polisi Israel, Selasa (11/8), melarang puluhan wanita dan anak-anak Palestina untuk memasuki Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur yang diduduki.
“Polisi Israel mendirikan barikade di pintu masuk masjid dan melarang sejumlah perempuan dan anak-anak untuk memasuki Al-Aqsha,” kata seorang saksi mata sebagaimana World Bulletin melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Beberapa anak menangis ketakutan setelah polisi Israel mengejar mereka di dekat Gerbang Al-Asbat di kompleks kiblat pertama bagi umat Islam itu.
Ketegangan tinggi terjadi di Al-Aqsha sejak Selasa (11/8) pagi, saat polisi Israel memperbolehkan puluhan pemukim ilegal ekstremis Yahudi memasuki kompleks utama masjid.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga di dunia. Yahudi, untuk bagian mereka, merujuk daerah tersebut sebagai “Bukit Kuil,” mengklaim tempat dua Kuil Yahudi di zaman kuno.
Selama dua tahun terakhir, kelompok ekstrimis Yahudi – sering disertai dengan pasukan keamanan Israel – telah berulang kali memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha.
Pada September 2000, kunjungan ke Al-Aqsa oleh politisi radikal Israel yang kontroversial, Ariel Sharon, memicu apa yang kemudian dikenal sebagai Intifadah Kedua, “Kebangkitan Rakyat Palestina” terhadap puluhan tahun pendudukan Israel. (T/AE/R05)
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)