Haifa, MINA – Aktivis mengatakan, polisi Israel secara brutal memukul seorang pekerja LSM Arab-Israel hingga patah kaki setelah menangkapnya pada demonstrasi di Haifa.
CEO Mossawa Center Jafar Farah adalah salah satu dari 21 orang yang ditangkap di hari Jumat (18/5) selama demonstrasi melawan pembantaian Israel pada Senin 14 Mei di Jalur Gaza.
Rekaman penangkapan Farah menunjukkan dia diseret jauh dari unjuk rasa dengan tangan diborgol.
Farah dilaporkan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kaki yang patah, demikian Press TV melaporkan.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Polisi mengatakan, aktivis itu sekarang dirawat di rumah sakit, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang kondisinya.
Kerabat Farah dan organisasi HAM Adalah menuduh polisi memukul kaki Farah saat berada dalam tahanan.
Adalah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa polisi Israel telah menangani demonstrasi Haifa “seperti perang,” memukuli mereka yang berusaha melarikan diri dan tidak memberikan para tahanan akses ke pengacara selama lebih dari satu jam setelah penangkapan mereka.
“Semua tahanan diborgol sepanjang malam dan terus duduk di lantai kantor polisi. Banyak dari mereka mengalami luka serius di pergelangan tangan mereka. Adalah menganggap penangkapan ini ilegal, karena kekerasan polisi di Haifa belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak beralasan,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mossawa Center mengatakan di Facebook bahwa Farah diserang saat berada dalam tahanan polisi dan sekarang berada di Rumah Sakit Bnai Tzion dengan kaki patah. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian