Yerussalem, 24 Ramadhan 1438/ 19 Juni 2017 (MINA) – Polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada hari Ahad pagi (18/6), tepat setelah jamaah ummat muslim yang di lokasi tersebut memprotes kunjungan provokatif oleh sekelompok pemukim Yahudi ke tempat suci Islam.
Polisi Israel dilaporkan menyerang dengan gas air mata dan tabung gas beracun kepada para jamaah ummat muslim yang melakukan demontrasi serta menyerang mereka dengan tongkat. Direktur Masjid tersebut, Omar al-Kiswani, dilaporkan terluka di kepala terkena serangan polisi Israel tersebut.
Koresponden dan saksi WAFA yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, pasukan p
olisi khusus mengejar para jamaah yang tengah beribadah kemudian melakukan pemblokiran pada bangunan masjid di selatan. Polisi juga menaiki atap gedung dan memecahkan kaca jendela bangunan bersejarah itu untuk mengawasi para jamaah yang sedang beribadah di dalam masjid tersebut.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Polisi juga menyerang para jamaah dengan tabung gas air mata, sehingga banyak yang mengalami lemas dan pingsan di antara mereka.
Sementara itu, polisi Israel juga melarang masuknya jamaah Muslim di bawah usia 30 berkunjung ke tempat suci tersebut.
Kompleks Masjid Al-Aqsa sangat suci bagi umat Islam dan dipandang sebagai situs tersuci ketiga di dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur – di mana Al-Aqsa berada – selama Perang Arab-Israel 1967. Dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional, Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, mengklaimnya sebagai modal “abadi dan tak terbagi”.(T/B05/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)