Betlehem, 2 Jumadil Akhir 1437/11 Maret 2016 (MINA) – Polisi Israel menahan 60 pekerja Palestina yang tertangkap tanpa izin kerja dalam perbatasan wilayah jajahan Israel. Di antaranya 25 warga Palestina dari Israel Utara, 15 warga dari daerah Tel Aviv, dan 20 warga dari Negev.
Menurut Ma’an News Agency yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (11/3), melaporkan, aksi penahanan tersebut dilakukan dengan sebuah serangan mematikan di kota pesisir jajahan Israel, Jaffa, Selasa (8/3), di mana warga Palestina dilaporkan tinggal dan bekerja di Israel secara ilegal.
Salah seorang penduduk Palestina di antaranya adalah Bashar Masalha (22) ditembak mati di tempat kejadian.
Selain menindak para pekerja di wilayah jajahan Israel secara ilegal, pasukan pendudukan Israel pada Rabu (9/3) mengumumkan bahwa izin kerja akan dicabut bagi warga Palestina yang berada di Masalha, Desa Hajja, Distrik Jenin, utara Tepi Barat.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Ma’an News melaporkan langkah lebih lanjut untuk kasus yang kedua kalinya pada tahun ini bahwa Otoritas Pendudukan Israel telah mencabut izin kerja dari seluruh daerah, menyusul serangan yang dilakukan oleh masing-masing pelaku.
Awal bulan lalu, Otoritas Pendudukan Israel mengumumkan bahwa izin kerja sedang dicabut dari warga Qabatia, sebuah desa bagian utara Tepi Barat.
Palestina berusaha agar dapat izin kerja dari pihak Administrasi Sipil Israel, yang dikordinasikan dengan Kementerian Tenaga Kerja Israel, namun izin tersebut sulit untuk didapatkan.
Menurut Federasi Internasional Hak Asasi Manusia, imigrasi tenaga kerja asing ke wilayah jajahan Israel meningkat. Sementara para pengusaha Israel berusaha untuk menggantikan pekerja Palestina yang tidak dapat datang bekerja karena pembatasan ketata pasukan Israel yang parah pada pergerakannya.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Meskipun demikian, Bank dari Israel melaporkan bahwa, pada Maret ini jumlah penduduk Tepi Barat Palestina yang bekerja di wilayah jajahan Israel secara legal dan il=legal meningkat dua kali lipat dalam empat tahun terakhir.
Menurut Organisasi HAM Israel, B’Tselem, mengatakan, puluhan ribu pekerja Palestina terpaksa untuk mencari nafkah dengan bekerja di wilayah jajahan Israel saat pertumbuhan ekonomi Palestina dikendalikan oleh penduduk militer Israel.(T/anj/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida