Yerusalem, MINA – Polisi Israel menahan delapan warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem Timur di tengah ketegangan akibat aksi polisi Israel saat bulan suci Ramadhan, Jumat (16/4) subuh.
Hal itu dilaporkan koresponden WAFA, polisi memaksa masuk ke gedung selatan di dalam kompleks masjid, yang dikenal sebagai Masjid al-Qibli, serta ke halaman dalam upaya untuk memaksa jamaah keluar, dan menahan delapan orang.
Ini terjadi ketika bentrokan baru pecah antara polisi dan jamaah Palestina di Kota Tua Yerusalem, terutama di dekat Bab al-Amoud, juga dikenal sebagai Gerbang Damaskus, setelah polisi melarang orang duduk di tangga di luar gerbang dengan kedok melaksanakan pembatasan virus Corona.
Polisi menembakkan granat gegar otak ke arah orang-orang dengan paksa membubarkan mereka karena pasukan Israel yang menyamar, yang dikenal sebagai Mista’arvim, menculik seseorang, demikian keterangan WAFA melaporkan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Polisi juga bentrok dengan sekelompok pemuda di dekat Bab al-Sahira, juga dikenal sebagai Gerbang Herodes, dan membubarkan mereka.
Itu adalah bentrokan malam ketiga berturut-turut.
Bentrokan meletus karena polisi Israel meningkatkan pelanggaran dan provokasi terhadap warga Palestina di Yerusalem yang diduduki, terutama di dalam dan sekitar Masjid Al-Aqsa sejak awal bulan suci Ramadhan.
Pelanggaran tersebut termasuk mematikan pengeras suara masjid sebagai cara untuk mencegah azan disamping mencegah masuknya makan kepada jamaah di malam hari setelah seharian berpuasa tanpa makanan atau air. (T/R8/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)