Al-Quds, 10 Jumadil Akhir 1436/30 Maret 2015 (MINA)- Polisi Israel kembali menahan dua pemuda dan seorang wanita pada Ahad (29/3), setelah terjadi serangan fisik terhadap beberapa jamaah disekitar kompleks Masjid Al-Aqsha.
“Ketegangan meningkat ketika terjadi saling serang antara polisi Israel dan warga Palestina yang berkumpul di gerbang Rantai, dekat kompleks Masjid Al-Aqsha,” kata seorang saksi, seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Ia mengatakan, polisi memukuli dua pemuda Palestina sebelum menangkap mereka, bersama dengan seorang wanita yang diidentifikasi bernama Samiha Shahin.
Seorang juru bicara polisi Israel tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Kompleks Masjid Al-Aqsha terletak tepat di atas tembok barat, rumah kedua Dome of the Rock dan Al-Aqsa.
Situs paling suci ketiga dalam agama Islam yang juga dihormati sebagai tempat yang paling suci Yudaisme. Dimana orang-orang Yahudi mengklaim bahwa disana pernah dibangun kuil sebanyak dua kali. Kuil Kedua dihancurkan oleh bangsa Romawi pada 70 Masehi.
Setelah Israel melakukan pendudukan di Al-Quds Timur pada 1967, Israel tetap mempertahankan kesepakatan bagi umat Islam yang ingin mengunjungi masjid Al-Aqsa maka diperbolehkan, dan tidak ada non muslim yang berdoa didaerah tesebut.
Orang Yahudi diperbolehkan berdoa di Tembok Barat, namun saat ini Pasukan Israel secara rutin mengantar pengunjung Yahudi ke masjid Al-Aqsha dan hal ini menyebabkan ketegangan dengan warga Palestina. (T/P010/R03)
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Pemakaman Sementara Dekat RS Indonesia Hilang