Hawara, MINA – Polisi Israel akhirnya menangkap 10 pemukim Yahudi, sehubungan dengan serangan mematikan oleh para pemukim Yahudi di kota Palestina Hawara di Tepi Barat yang diduduki.
Penangkapan itu terjadi pada Rabu (1/3/2023), setelah tiga hari tidak ada tindakan, menyusul insiden hari Senin di Hawara, ketika seorang warga Palestina tewas saat ratusan pemukim membakar mobil dan rumah.
Peristiwa itu menuai banyak kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari kepala militer senior Israel di daerah tersebut.
Mayor Jenderal Yehuda Fuchs, Kepala Komando Pusat tentara Israel, mengatakan, pasukannya telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan pemukim Yahudi, tetapi dikejutkan oleh intensitas kekerasan, Arab News melaporkan.
Baca Juga: Utusan Khusus Trump akan Kunjungi Gaza untuk Periksa Lokasi Distribusi Makanan
Fuchs mengatakan, amukan itu adalah insiden “memalukan” yang dilakukan oleh pelanggar hukum yang “bertindak tidak sesuai dengan nilai-nilai tempat saya dibesarkan atau nilai-nilai negara Israel, dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Yudaisme.”
“Insiden di Hawara adalah pogrom (serangan kekerasan) yang dilakukan oleh penjahat,” katanya. “Kami tidak siap untuk pogrom sebesar ini, dengan puluhan orang.”
Pogrom adalah kata yang menggambarkan tindakan kekerasan massal terorganisir yang menargetkan kelompok etnis atau agama tertentu.
Istilah ini telah digunakan untuk menyebut serangan gerombolan etnis terhadap orang Yahudi di Eropa Timur pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Baca Juga: Presiden Finlandia Siap Akui Negara Palestina, Tunggu Usulan Resmi Kabinet
“Kami saat ini berada dalam periode tanpa koordinasi keamanan dengan Otoritas Palestina. Kami akan melihat apa yang terjadi dalam beberapa hari mendatang,” katanya.
Toko-toko di Hawara tetap tutup pada hari Rabu, atas perintah tentara, di tengah kehadiran militer Israel yang banyak.
Dalam kunjungan ke kota itu, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan, penangkapan itu tidak cukup. “Kami melihat kejahatan terorganisir yang dilakukan oleh pemerintah Israel dan dilakukan oleh para pemukim,” katanya.
Walikota Hawara, Mueen Al-Dumaidi, mengatakan kepada Arab News bahwa Shtayyeh telah berkunjung untuk mengetahui situasi dan menilai kerusakan.
Baca Juga: Faksi-Faksi di Gaza Sambut Baik Deklarasi New York tentang Negara Palestina
Orang-orang yang kehilangan harta benda dalam serangan pemukim Yahudi menuntut kompensasi dari Otoritas Palestina, termasuk rumah baru.
Shtayyeh telah membentuk sebuah komite untuk menilai kerugian dan berjanji pemerintah akan membantu orang-orang sesuai kemampuannya.
“Ada 52 keluarga yang rumahnya habis terbakar, 40 mobil dibakar, selain penghancuran properti pemerintah kota, dua truk dan buldoser,” kata Al-Dumaidi. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Hamas: Perlawanan dan Persenjataan Merupakan Hak Nasional
Mi’raj News Agency (MINA)