Amman, MINA – Seorang ulama senior Muslim di Kota Suci Yerusalem ditangkap dan ditahan selama tujuh jam oleh polisi Israel pada Ahad (24/2) di tengah meningkatnya ketegangan di kompleks Masjid Al-Aqsha.
Sheikh Abdel-Azeem Salhab (75), kepala Dewan Wakaf Islam yang ditunjuk Yordania untuk mengelola tempat suci Muslim di kota tersebut, ditangkap di rumahnya pada waktu pagi di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, demikian Arab News memberitakan pada Senin (25/2).
Sheikh Salhab dibebaskan sekitar tujuh jam setelah penangkapannya., dengan syarat pembebasan, ia harus tinggal jauh dari kompleks Masjid Al-Aqsha selama sepekan. Namun ia tidak menyetujui perjanjian itu.
Pihak berwenang Israel menuduh Salhab melanggar larangan menggunakan daerah Bab Al-Rahmeh untuk melaksanakan salat.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pada Jumat (22/2), ia membuka gerbang yang menuju ke daerah itu, dan ratusan Muslim masuk ke dalam dan berdoa untuk pertama kalinya, selama bertahun-tahun yang ditutup Israel kurang lebih 16 Tahun.
“Tindakan Israel itu berbahaya dan eskalasi yang tidak dapat diterima serta memengaruhi peran Yordania sebagai pemelihara tempat-tempat suci Islam di Yerusalem,” kata Menteri Urusan Islam Yordania Abdul Nasser Abul Basal
Ia juga mengatakan, Israel melakukan tindakan semena-mena atau bermain api terhadap Palestina.
Ofer Zalzberg, seorang analis senior dari International Crisis Group yang berfokus pada Yerusalem, mengatakan kepada Arab News bahwa keputusan untuk menangkap Salhab mungkin dibuat oleh pejabat tingkat rendah dan tidak selalu mewakili posisi pemerintah Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Memang benar bahwa orang-orang Palestina di Yerusalem merasakan penghinaan kolektif, tetapi pejabat pemerintah bersikeras dan mereka berusaha untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Zalzberg. (T/Haf/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza