Haifa, MINA – Polisi Israel menembak dan membunuh seorang pria Arab berkebutuhan khusus berusia 33 tahun, Senin (29/3). Polisi menuding pria itu mencoba menyerang seorang petugas dengan pisau di pusat Haifa.
Menurut polisi, pria bernama Munir Anabtawi sedang berlarian membawa senjata saat ibunya memanggil polisi ke lokasi kejadian untuk meminta bantuan.
“Beberapa petugas tiba di lokasi, melihatnya di samping rumahnya di lantai dasar. Dia menghunus pisau dan mengejar seorang petugas dengan pisau itu, melukai wajahnya dengan ringan,” kata juru bicara Kepolisian Haifa, Times of Israel melaporkan.
Seorang petugas kemudian menembak punggung Anabtawi, melukainya hingga kritis. Dia dibawa ke Rumah Sakit Rambam di kota itu, tempat dia meninggal karena luka-lukanya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Adik Anabtawi, Shirin, memberi tahu Channel 13, “Saya pergi ke rumah orangtua saya, saya mencoba untuk mengawasinya, tetapi dia turun ke jalan. Khawatir akan nyawa orang dan mengetahui bahwa ini adalah penyandang disabilitas mental, ibu saya menelepon polisi, yang datang dan menembak Munir dari belakang dan membunuhnya.”
Keluarga tersebut menuduh polisi bertanggung jawab atas kematian tersebut. Ibunya berpendapat bahwa petugas “kehilangan kendali.”
“Dia tidak memiliki pisau di tangannya, dia melarikan diri dari polisi,” kata Shirin, menurut penyiar publik Kan. “Ibu memintanya untuk dibawa berobat.”
Dia mengatakan, situasi tidak membenarkan penembakan lima peluru, tiga di antaranya mengenai dia, menurut analisis forensik.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Menurut juru bicara polisi, “Petugas merasa bahwa dia berada dalam bahaya yang mengancam jiwa.”
Departemen Investigasi Internal Polisi Kementerian Kehakiman mengatakan, pihaknya sedang meluncurkan “penyelidikan awal” atas penembakan itu. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant