Berlin, MINA – Polisi Jerman sedang menyelidiki seorang satiris berkebangsaan Suriah, Fayez Kanfash yang merekam video di sebuah jalan di Berlin, Jerman. Dalam video itu menggambarkan seseorang yang mengenakan jubah dan sorban Arab mencambuk seorang pria yang diborgol dengan memakai topeng yang menggambarkan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Video tersebut juga menunjukkan Kanfash menyeret karakter Macron dengan tali yang disoraki oleh penonton di Sonnenallee, sebuah jalan di distrik Neukoelln Berlin yang terkenal dengan restoran dan toko Arab dan Turki.
Kanfash memiliki lebih dari satu juta pengikut di Youtube dan dia menggunakan salurannya untuk mempromosikan Islam sebagai agama yang damai, MEMO melaporkan.
Macron telah memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim karena pembelaannya atas hak untuk menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Umat Islam menganggap itu penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Seorang juru bicara polisi Berlin mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki apakah aksi cambuk Macron sama dengan hasutan untuk melakukan kekerasan atau apakah itu satire.
Kanfash mengatakan dia dihentikan dan diinterogasi oleh polisi tentang aksi tersebut. Dia mengatakan, dirinya ingin menunjukkan kepada orang Jerman dan Barat bahwa kebebasan berekspresi ada batasnya.
“Niatnya jangan pernah menghasut kekerasan,” katanya melalui telepon dari Berlin, yang menjadi rumahnya sejak empat tahun lalu setelah dia menyelamatkan diri dari Suriah.
“Kami hanya ingin mengatakan, ‘jika kebebasan berekspresi memungkinkan Anda untuk menghina nabi kami, maka jangan tersinggung jika kami menghina para pemimpin Anda’,” katanya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Jerman adalah rumah bagi 3 juta orang Turki dan sekitar 800.000 warga Suriah. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas