Srinagar, 2 Syawwal 1438/26 Juni 2017 (MINA) – Polisi India dan personelnya di Negara Bagian Jammu dan Kashmir menghindari salat Idul Fitri di masjid-masjid umum pada hari Ahad (25/6).
Imbauan lembaga keamanan negara bagian di India itu muncul setelah terbunuhnya seorang perwira polisi oleh ratusan massa Islam di luar masjid di Srinagar pada Jumat lalu.
Personel polisi disarankan untuk melaksanakan salat di masjid-masjid polisi atau yang mendapat perlindungan. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Imbauan itu dikeluarkan oleh Ruang Kontrol Polisi (PCR) atas nama Inspektur Jenderal Polisi Kashmir, kepada semua instansi kepolisian di wilayah lembah yang disengketakan oleh India dan Pakistan tersebut.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Semua personel polisi melakukan salat Idul Fitri di masjid-masjid di jalur polisi distrik (DPL) Srinagar atau PCR Kashmir.
“Di distrik lain juga, salat Idul Fitri dianjurkan di masjid-masjid DPL atau masjid-masjid yang terlindungi,” kata anjuran itu.
“Adalah baik untuk melakukan tindakan pencegahan,” kata Direktur Jenderal Polisi S P Vaid.
Kekerasan yang sering dilakukan oleh kepolisian terhadap warga sipil, membuat polisi menjadi pihak yang dimusuhi oleh warga Muslim Kashmir. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)