New York, MINA – Polisi Kota New York menyerbu kampus Universitas Columbia dan menangkap ratusan mahasiswa yang masih melakukan aksi solidaritas terhadap Palestina, sementara Asosiasi Profesor Universitas Amerika, cabang Universitas Columbia, mengatakan bahwa pimpinan universitas tersebut bertanggung jawab atas apa yang mungkin terjadi.
Hal itu terjadi pada saat demonstrasi dan aksi duduk menentang perang Israel di Jalur Gaza terus berlanjut di sejumlah universitas Amerika, Palestine Information Center (PIC) melaporkan, Rabu (1/5).
Gerakan mahasiswa, yang telah menyebar ke puluhan universitas, menuntut diakhirinya perang di Gaza dan boikot produk pro-Israel serta akademis terhadap Israel.
Polisi mengevakuasi para demonstran dan jurnalis dari sekitar Hamilton Hall, tempat mahasiswa dan profesor melakukan aksi duduk, untuk menuntut diakhirinya perang Israel di Jalur Gaza.
Universitas Columbia menyatakan dalam sebuah pernyataan, individu-individu yang tidak berafiliasi dengan universitasnya memimpin kelompok yang menyerbu dan menduduki Hamilton Hall.
Sementara itu, Rektor Universitas Columbia Nemat Shafiq meminta Kepolisian New York untuk tetap berada di kampus universitas tersebut hingga tanggal 17 Mei untuk memastikan tidak ada lagi tenda aksi yang didirikan.
Sebelum penyerbuan, Wali Kota New York Eric Adams mengatakan bahwa aksi duduk di Universitas Columbia harus diakhiri.
Menteri Pendidikan AS Miguel Cardona mengatakan, “Mereka yang disebutnya menyebabkan ketidakamanan di kampus universitas tidak akan ditoleransi.
Mi’raj News Agency (MINA)