Seoul, MINA – Aparat Kepolisian Korea Selatan (Korsel) menggerebek kantor Jeju Air dan operator Bandara Internasional Muan pada Kamis (2/1) sebagai bagian dari penyelidikan kecelakaan pesawat tersebut Ahad 29 Desember akhir tahun 2024.
Yonhap melaporkan, polisi menyita dokumen dan materi terkait operasi dan perawatan pesawat, serta pengoperasian fasilitas bandara.
Penyelidikan juga melibatkan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Administrasi Penerbangan Federal (FAA), dan Boeing.
Fokus utama adalah mengapa roda pendaratan pesawat tidak digunakan dan alasan pilot melakukan upaya pendaratan kedua setelah melaporkan tabrakan dengan burung dan mengumumkan keadaan darurat.
Baca Juga: Pelaku Serangan Tahun Baru New Orleans Veteran Angkatan Darat AS
Selain itu, para ahli keselamatan udara menyoroti tanggul yang menopang peralatan navigasi di ujung landasan pacu, yang dianggap terlalu kaku dan dekat dengan ujung landasan, sehingga memperparah dampak kecelakaan.
Kecelakaan tersebut terjadi ketika penerbangan Jeju Air 7C2216 dari Bangkok ke Muan mengalami pendaratan darurat dengan posisi perut pesawat menyentuh landasan, melewati landasan pacu, dan meledak setelah menabrak tanggul.
Dua awak kabin yang duduk di bagian ekor pesawat Boeing 737-800 berhasil selamat, namun dalam kondisi kritis. []
Baca Juga: Korban Tewas Serangan Malam Tahun Baru di New Orleans 15 Orang
Mi’raj News Agency (MINA)